TUJUANHIDUP AKHERAT MENCARI RIDHO ALLAH SWT MENCARI RIDHO RASULLULLAH SAW 1 X 24 JAM AMALKAN SUNAH MENJADIKAN DAKWAH MAKSUD HIDUP HIDUP DALAM DAKWAH DAKWAH SAMPAI MATI MATI DALAM DAKWAH Diposting oleh Qurniawan Rhomadhon di 01.17 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!
MencariRidho Allah life is worship. Laman. Beranda; Pintu Surga; risalah islam; Rabu, 21 Mei 2014. Mencari Ridlo Allah SWT Hidup di dunia ini sebenarnya tidak semata-mata untuk mencari uang, uang dan uang. tetapi harus diseimbangi dengan beribadah dan bersujud syukur kepada Allah SWT. kadang orang itu tergila-gila dengan duniawi. mungkin dia
Sebab perotlongan hanya Allah yang menentukan segala hal dalam hidup. Orang-orang yang sibuk menggapai Ridho Allah semata dalam hidupnya sangat meyakini bahwa hanya Allah sajalah yang patut di jadikan prioritas utama kecintaan, kepatuhan dan rasa takut. Mereka berusaha untuk selalu mendahulukan Allah dalam setiap gerak-gerik hidupnya.
Makaseorang Mukmin berusaha sekuat tenaga mencari ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam setiap gerak-gerik hidupnya, dalam setiap aktivitasnya, karena tujuan hidupnya memang akan kembali kepada Allah Jalla wa 'Ala. Ada sebuah amal yang apabila kita amalkan dan kita jaga akan menjadi halal keridhoan Allah kepada kita.
Hidupdi dunia ini menurut ajaran Islam yang benar adalah untuk mengharap ridho Allah. Dalam berdoa dengan mengikuti ajaran Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yaitu "Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar" kita memohon untuk diberi kebaikan dunia dan akhirat.
Setelahmeluruskan niat dalam menuntut ilmu, ada tujuan yang harus dituju dalam menuntut ilmu yaitu mencari ridho Allah SWT dan kebarokahan. Kenapa harus untuk menggapai ridho Allah SWT? Dalam hidup, banyak jalan yang bisa kita pilih, banyak tujuan hidup yang bisa kita pilih untuk keberlangsungan diri kita, namun baik buruknya tujuan tersebut
4dUEn. Jakarta, NU OnlineRidha artinya rela, mencari Ridha Allah artinya mencari apa yang membuat Allah rela pada diri manusia. Maka seseorang yang memiliki prinsip hidup mencari ridho Allah adalah mereka yang benar-benar menuhankan Allah sekaligus memiliki prinsip orang kerap bertanya bahwa apa yang dilakukannya mendatangkan ridha Allah atau tidak. Terkait hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor KH M. Luqman menjelaskan tiga hal yang bisa dilihat apakah Allah ridha atau Luqman menerangkan, ridho Allah diketahui lewat, pertama, hal-hal yang diridhai oleh Allah, baik ucapan maupun perbuatan. “Lahir maupun batin,” ucapnya dikutip NU Online, Jumat 12/10 lewat menurut Direktur Sufi Center Jakarta ini, hati kecil manusia yang paling dalam akan bicara bahwa hal itu dirihai atau tidak.“Ketiga, tumbuhnya rasa yakin yang menghapus kegalauan, keraguan, dan ketakutan,” jelas Kiai Luqman. Fathoni
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mencari ridho artinya melakukan sesuatu dengan semata-mata karena Allah SWT. Maka dengan itu jika seseorang yang memiliki prinsip untuk dengan semata-mata mencari ridho Allah yaitu mereka yang berniat melapazd kan di dalam hatinya dengan kata lailahaillah di sertai dengan penuh yang memiliki filosofi lailahailallah dan tentu barang siapa yang akhiri kalam nya dengan mengucap kalimat lailahailallah lantas mereka akan masuk surga sabda nabi Muhammad tetapi yang di maksud mencari Allah itu bukan hanya sholat,berzikir, atau mengaji namun itu semua memiliki makna yang sangat luas ini Yang di sebut dengan menyangkut filosofi hidup atau menyangkut ideologi. Jadi konsekwensinya jika seseorang yang benar-benar niatnya tulus dengan mencari ridho Allah SWT maka ia akan mengikuti apa yang di ingin kan Allah SWT karena tentu jika seseorang itu ia akan banyak berbuat baik,berbagi lembut,tidak menyakiti orang lain atau menyinggung perasaan seseorang dan titik akhirnya yaitu memanifestasikan kehendak Allah karna sikap-sikap yang baik yang membiasakan Rahmat bagi semesta Alam inilah yang menjadi ukurannya jadi prinsip-prinsip inilah yang saat ini terkikis dan semakin langka kita temukan karna saat ini banyak orang yang bertindak sebaliknya atau bisa di katakan manusia-manusia mencari murka Allah SWT tapi tidak mencari ridho Allah SWT. Kalo kita kiat-kiat pada masa sekarang ini hak-hak rakyat kecil yang tertindas di abai kan begitu saja kebenaran di lecehkan,keadilan,di injak-injak kebohongan di ikuti semakin banyak orang yang bertindak semuanya tanpa menghiraukan perasaan saudaranya padahal nabi Muhammad telah bersabda dalam hadist nya yang berbunyi "barang siapa yang menyakiti orang mukmin atau orang yang baik di ridhoi oleh Allah SWT maka ia menyakiti rasul-nya begitu pun sebaliknya dan barang siapa yang menyakiti rasul-nya maka ia menyakiti Allah SWT" jadi itu semua sangat jelas jika seseorang yang menyakiti rakyat kecil dan menyakiti saudara-saudara nya maka Allah SWT pasti akan sangat murka terhadap seseorang tersebut beda dengan orang terdahulu karna kebanyakan orang terdahulu atau leluhur bangsa ini mereka sangat menjunjung prinsip ini, Mereka Sangat takut kepada Yang maha kuasa dan mereka sangat mengupayakan terciptanya keamanan oleh karna itu kita bisa mengambil ibroh atau pembelajaran mulai pada saat ini slalu menghormati sesama,jagalah perasaan manusia,penuhilah hak orang lain dan jalanilah hidup ini semata-mata karna Allah SWT. Begitu pun sebaliknya ketika banyak hati yang tidak saling meridhoi maka Allah SWT tidak mungkin ridho dan jika kita melakukan perbuatan dengan tidak semata-mata karna Allah SWT maka Allah SWT juga tidak mungkin ridho terhadap perbuatan yang kita perbuat tersebut. Alangkah buruknya manusia yang menyebah Allah SWT lantaran masuk ingin di selamat kan dalam api seandainya surga dan neraka tak ada apakah engkau akan tetap Lihat Diary Selengkapnya
Muhammad Nur Hadi akrab dipanggil Cak nur bertanya kepada jamaah, apakah kemudian hari akan mengalami mati? Kenapa meyakini mati padahal belum merasakan mati. Hal tersebut merupakan tanda-tanda orang beriman yang diperkuat dari ayat Al Quran Surah Al-Ankabut 29 ayat 57 “Kullu nafsin za’iqatul-maut, summa ilaina turja’un” yang artinya Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan. Kemudian, tidak ada kematian dapat ditunda. Berdasarkan Surah Al-A’raf ayat 34 “Dan setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. Lalu, ketika sudah datangnya ajal, apakah dimintai pertanggung jawaban selama hidup? Apakah yang dipertanggungjawabkan sholatnya saja? Korupsinya saja? Atau semuanya? Jawabannya ada didalam Al Quran surah 16 ayat 93. “Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat saja, tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi perunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” QS 16 93. Sebasar atau sekecil apapun perbuatan didunia, pasti akan di minta pertanggung jawabkan oleh Allah di Akhirat kelak. Surah Az-Zalzalah ayat 7-8. “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya akan melihat balasan nya”. Dipertegas dalam surah Al-Anbiya’ ayat 47 “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti kami mendatangkannya pahala. Dan cukuplah kami yang membuat perhitungan”. Jangan terlena akan hiruk pikuk dunia, karena kata Allah dalam surah Ali Imran ayat 109 mengatakan Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. “Dia Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan” QS Al Hajj 76. Kemudian, orang-orang beriman akan mentaati perinta Allah melalui Al Quran dan Rasul sunnahnya. “Wahai prang-orang beriman! Taatilah Allah dan Rosil Muhammad dan Ulil Amri Pemegang kekuasaan diantara kamu, kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya.” Qs An-Nisa 59 Oleh sebab itu, sebagai umat mukmin, kita mencari keridhoan dari Allah ta’allah selama di dunia. Itulah tujuan hidup kita di dunia, mencari dan mendapatkan ridho Allah. Allah berfirman dalam Alquran “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan akan mendapat surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dan mendapat tempat yang baik di surga Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Iltulah kemenangan yang agung,” Qs at Taubah 72. Maka syarat untuk mendapatkan ridha Allah yaitu beriman yakin bahwa Ridha Allah itu ada, menjalankan perintah Allah dan tidak melaksanakan larangan Allah. Serta memahami dan membaca isi Al Quran. Allah tegaskan dalan surah Al-Ankabut 29 “Bacalah kita Al Quran yang telah diwahyukan kepadamu Muhammad dan laksanakanlah salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah salat itu lebih besar keuntungannya dari ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,”. Oleh sebab itu, cak nur mengatakan Allah telah memerintahkan membaca yang di akhiri dengan khatam kemudian mempelajari agar memahami Al Qur’an. “Al Qur’an itu harus di baca kemudian di pelajari, dipahami dan dilaksanakan,”katanya.*/tri jumartini
 Life Sabtu, 27 Mei 2023 - 0749 WIB Olret – Dalam pernikahan ada 3 prinsip yang selalu diupayakan oleh setiap pasangan, yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Keluarga yang di dalamnya dapat dirasakan ketentraman hidup, Juga berharap pada rasa kasih dan sayang yang selalu menyelimuti keluarga yang akan lebih dari itu, ternyata dalam pernikahan juga harus menyamakan visi dan misi dalam menyamakan karakter atau sifat, tapi keluarga yang terencana akan berupaya untuk saling mendukung dan mencapai tujuan dalam menjalin hubungan keluarga, yaitu yang utama adalah sama sama mencari ridho Allah SWT. sehingga keluarga yang dibangun bisa langgeng dan termasuk dalam keluarga penghuni surga Allah kelak. Meskipun Allah Menjodohkan Sifat Dan Karakter Pasangan Seperti Langit dan Bumi. Namun Tetap Punya Satu Visi Dan Misi Yaitu Sama Sama Mencari Ridho Allah Jodoh itu rahasia Allah. Bagaimana rupanya, sifatnya dan karakternya hanya Allah yang Maha Tahu. Dan kita sebagai hamba hanya bisa berdoa dan berikhtiar semoga jodoh terbaik yang Allah misalnya, kadang kita mendapatkan jodoh yang ternyata karakter dan sifatnya berbanding terbalik. Saat kita lemah lembut, kita mendapatkan pasangan yang keras dan tegas, dan lain sebagainya. Karena seyogyanya jodoh adalah saling melengkapi segala kekurangan dan kelebihan pastikan bagaimanapun sifat dan karakter jodoh pilihan Allah, usahakan untuk membangun keluarga yang punya visi misi yang sama. Salah satunya adalah berupaya untuk sama sama mencari Ridho Allah. Halaman Selanjutnya Mencari Ridho Allah pun Adalah Jalan Hidup Yang Harus Di Prioritaskan Baik Sebelum Menikah Apalagi Setelah Menikah, Karena Hidup Memang Merupakan Sebuah Ibadah
ISLAMADANIA - Setiap muslim harus tahu. Inilah cara mencari ridho Allah dengan ilmu. Simak selengkapnya. Sesungguhnya di antara sebaik-baiknya perkara untuk memanfaatkan waktu adalah menyibukkan diri dengan ilmu syar'i, dengan mencari dan memperolehnya, dan dengan mengulang-ulang dan mengajarkannya. Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling baik dan ketaatan yang paling mulia. Baca Juga Sang Anak Meminta Keadilan Karena Ayahnya Dituduh Memperkosa, Bagaimana Hukum Fitnah dalam Islam Oleh karena itu, para ulama baik dahulu maupun hari ini memberikan kepedulian dengan menjelaskan adab-adab yang sepantasnya dimiliki oleh para penuntut ilmu. Adab-adab tersebut adalah perhiasan sekaligus jalan menuju keberuntungan dan keberhasilan. Salah satu adab dalam menuntut ilmu yang harus muslim ketahui adalah mengikhlaskan niat kepada Allah. Baca Juga Cara Mendapatkan Cinta Sang Pujaan Hati, Dari Kisah Nabi Yusuf, Ini Penjelasan Habib Jafar Ilmu adalah ketaatan dan ibadah, sedangkan ikhlas kepada Allah wajib hukumnya dalam seluruh bentuk ibadah dan ketaatan. Ikhlas dalam menuntut ilmu adalah mencari ridho Allah dengan ilmu tersebut. Maka, ketika ambisi seorang penuntut ilmu adalah untuk memperoleh ijazah atau menduduki suatu jabatan untuk mendapatkan manfaat yang bersifat materi saja, maka sesungguhnya ia tidak ikhlas. Baca Juga Abdi Sumaithi Maknai Hari Lahir Pancasila Dengan Perkuat Wawasan Kebangsaan Salimah Kota Tangerang Dalam hal ini, Nabi telah mendorong kita untuk mengikhlaskan niat kepada Allah, sebagaimana dalam hadis muttafaqun alaih "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang memperoleh apa yang ia niatkan." HR Al-Bukhari dan Muslim Baca Juga 19 Sikap Rasulullah yang Jika Kita Amalkan, Membuat Kita Disayangi dan Dicintai Terkini
mencari ridho allah dalam hidup