Maksudnyasetiap individu yang ingin berkarya seni dalam dunia penyiaran dituntut lebih kreatif dalam melihat sekeliling kita. Dengan demikian kreatifitas yang dibutuhkan untuk suatu produk non fiksi televisi adalah membuat kejadian yang terlihat biasa, tanpa merekayasa ceritanya menjadi istimewa di mata orang audien televisi.
Didalam artikel ini dibahas bagaimana implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK). Dengan pendekatan dan metode kualitatif, data diperoleh dengan cara
Jakarta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak musisi untuk
Penerapankolaborasi dalam karya seni kolektif Mas Wok sendiri diawali pada keaktifannya di scene punk tahun 1996. Pada masa ini, Mas Wok mempelajari hidup komunal bersama anak-anak punk di Jogja. Dari kehidupan komunal tersebut Ia belajar bahwa DIY atau Do It Yourself tidak selalu dimaknai dengan membuat berbagai hal seorang diri.
MenganalisisPengertian, Unsur, Nada, Konsep Musik Barat Serta Tempo dan Belajar Menulis Not Berikut ini adalah pembahasan tentang : 👉 Penjelasan pengertian seni musik, 👉 Identifikasi unsur musik, 👉 Penjelasan pengertian Nada, Dinamik, dan Tempo. 👉 membaca dan menulis Partitur dalam Not angka dan Not Balok. Partitur Lagu Edelweiss
Teknikdan Bahan Karya Seni Kriya Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk. 1. Teknik cor (cetak tuang) Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan
hxsfNWu. Musik adalah salah satu bentuk seni yang dapat memberikan pengaruh positif bagi kehidupan manusia. Dalam menciptakan sebuah lagu, menulis lirik merupakan hal yang sangat penting. Bagi seorang penulis lagu, menulis lirik bukan hanya sekadar menulis kata-kata yang indah dan enak didengar, namun juga harus bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Menulis lirik juga merupakan bagian dari kreativitas dalam berkarya seni musik. Pengetahuan Tentang Musik Sebelum menulis lirik, seorang penulis lagu harus memiliki pengetahuan dasar tentang musik. Pengetahuan tentang nada, ritme, dan harmoni akan sangat membantu dalam menciptakan sebuah lagu yang enak didengar. Selain itu, seorang penulis lagu juga harus memahami genre musik yang ingin dihasilkan. Setiap genre musik memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda-beda, sehingga penulis lagu harus mampu menyesuaikan lirik dengan karakteristik genre musik yang dipilih. Menemukan Inspirasi Seperti halnya dalam membuat karya seni lainnya, menemukan inspirasi merupakan hal yang penting dalam menulis lirik lagu. Inspirasi dapat datang dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau bahkan dari kejadian di sekitar kita. Seorang penulis lagu harus mampu mengamati dan meresapi setiap pengalaman yang dialaminya dan mengolahnya menjadi sebuah lirik yang bermakna. Menulis dari Hati Menulis lirik lagu bukanlah sekadar menulis kata-kata yang indah dan enak didengar. Seorang penulis lagu harus mampu mengekspresikan perasaannya melalui lirik yang ditulis. Menulis dari hati akan membuat lirik lebih bermakna dan dapat menyentuh perasaan orang yang mendengarnya. Seorang penulis lagu juga harus mampu merangkai kata-kata dengan baik agar lirik dapat mengalir dengan lancar dan mudah diingat. Kerja Sama dengan Musisi Seorang penulis lagu tidak dapat bekerja sendiri dalam menciptakan sebuah lagu. Kerja sama dengan musisi sangat penting dalam menghasilkan karya yang berkualitas. Seorang penulis lagu harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan musisi untuk mencapai visi yang sama dalam menciptakan lagu. Selain itu, penulis lagu juga harus terbuka dengan masukan dan saran dari musisi untuk menghasilkan lagu yang lebih baik. Mempertimbangkan Pasar Musik Mempertimbangkan pasar musik juga merupakan hal yang penting dalam menulis lirik lagu. Seorang penulis lagu harus mampu memahami selera pasar musik agar lagu yang dihasilkan dapat diterima oleh masyarakat luas. Selain itu, penulis lagu juga harus mampu melihat peluang pasar musik untuk menciptakan lagu yang dapat sukses di pasaran. Melakukan Penelitian Sebelum menulis lirik, seorang penulis lagu juga harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dapat dilakukan untuk mencari referensi atau sumber inspirasi dalam menciptakan lirik lagu. Selain itu, penelitian juga dapat dilakukan untuk memahami karakteristik genre musik yang dipilih dan memperluas pengetahuan tentang musik. Menulis dengan Gaya Sendiri Setiap penulis lagu memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Seorang penulis lagu harus mampu menemukan gaya penulisan yang sesuai dengan dirinya sendiri. Menulis dengan gaya sendiri akan membuat lirik lebih personal dan dapat memperlihatkan karakteristik dari seorang penulis lagu. Menyampaikan Pesan yang Jelas Menyampaikan pesan yang jelas merupakan hal yang sangat penting dalam menulis lirik lagu. Seorang penulis lagu harus mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami. Pesan yang disampaikan juga harus sesuai dengan karakteristik genre musik yang dipilih. Menulis dengan Emosi Menulis lirik lagu harus dilakukan dengan emosi. Seorang penulis lagu harus mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik melalui lirik yang ditulis. Emosi yang dituangkan ke dalam lirik akan membuat lagu lebih bermakna dan dapat menyentuh perasaan orang yang mendengarnya. Mengambil Inspirasi dari Lagu Lain Seorang penulis lagu juga dapat mengambil inspirasi dari lagu-lagu lain. Namun, hal ini harus dilakukan dengan bijak dan tidak menjiplak lirik dari lagu lain. Penulis lagu dapat mengambil ide atau konsep dari lagu-lagu lain dan mengembangkannya menjadi lirik yang baru dan bermakna. Menulis dengan Spontanitas Menulis lirik lagu juga dapat dilakukan dengan spontanitas. Seorang penulis lagu dapat menulis lirik dengan cara spontan tanpa dipikir terlalu dalam. Hal ini dapat menghasilkan lirik yang lebih natural dan terasa lebih personal. Menyusun Struktur Lirik Sebuah lagu memiliki struktur lirik yang terdiri dari bait, chorus, dan bridge. Seorang penulis lagu harus mampu menyusun struktur lirik dengan baik agar lagu terdengar lebih harmonis dan mudah diingat. Setiap bagian dari lirik harus memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan dapat mengalir dengan lancar. Menyesuaikan Lirik dengan Melodi Seorang penulis lagu juga harus mampu menyesuaikan lirik dengan melodi yang telah disiapkan. Lirik harus dapat mengikuti irama dan nada dari melodi agar terdengar harmonis dan enak didengar. Menyederhanakan Lirik Lirik yang terlalu rumit dan sulit dipahami dapat membuat lagu tidak enak didengar. Seorang penulis lagu harus mampu menyederhanakan lirik agar mudah dipahami oleh pendengar. Lirik yang sederhana namun bermakna akan lebih mudah diingat dan dapat mencapai kesuksesan di pasaran. Menciptakan Lagu yang Original Menciptakan lagu yang original merupakan hal yang sangat penting dalam berkarya seni musik. Seorang penulis lagu harus mampu menciptakan lirik yang berbeda dari lagu-lagu lain dan memiliki karakteristik yang unik. Lagu yang original akan lebih mudah dikenali oleh masyarakat dan dapat mencapai kesuksesan di pasaran. Menulis dengan Fokus Menulis lirik lagu harus dilakukan dengan fokus. Seorang penulis lagu harus mampu menghilangkan gangguan dan fokus pada proses penulisan. Hal ini akan membuat lirik lebih berkualitas dan memiliki makna yang lebih dalam. Menggunakan Bahasa yang Mudah Dipahami Bahasa yang digunakan dalam lirik lagu harus mudah dipahami oleh pendengar. Seorang penulis lagu harus mampu menggunakan bahasa yang sederhana namun bermakna. Penggunaan kata-kata yang rumit dan sulit dipahami dapat membuat lagu tidak enak didengar. Melakukan Revisi Setelah selesai menulis lirik, seorang penulis lagu harus melakukan revisi untuk memperbaiki kesalahan dan menyempurnakan lirik. Revisi harus dilakukan dengan hati-hati agar lirik tidak kehilangan makna dan karakteristiknya. Menyampaikan Emosi yang Tepat Seorang penulis lagu harus mampu menyampaikan emosi yang tepat melalui lirik yang ditulis. Emosi yang disampaikan harus sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan karakteristik genre musik yang dipilih. Menghindari Klise Kata-kata yang klise atau terlalu umum digunakan dalam lirik lagu dapat membuat lagu terdengar membosankan. Seorang penulis lagu harus mampu menghindari penggunaan kata-kata yang klise dan mencari alternatif kata-kata yang lebih bermakna. Menggunakan Imajinasi Menggunakan imajinasi dalam menulis lirik lagu sangat penting untuk menciptakan lirik yang bermakna dan unik. Seorang penulis lagu harus mampu menggunakan imajinasi untuk melihat segala sesuatunya dari perspektif yang berbeda dan menciptakan lirik yang lebih kreatif. Menjaga Konsistensi Menjaga kons
Kreativitas merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. Salah satu kegiatan pembelajaran seni budaya/seni musik adalah mengekspresikan diri melalui karya seni dengan pembuatan aransemen musik sekolah. Aransemen merupakan kegiatan kreatif dalam mengolah dan mengembangkan elemen-elemen musik menjadi sebuah karya baru. Adapun tahapan dalam pembuatan aransemen sederhana untuk musik sekolah diantaranya adalah 1 Menentukan lagu yang akan di aransemen, 2 Mengolah pola ritme/harga nada/irama/durasi notasi, 3 Menentukan Akor, 4 Menulis melodi, 5 Progresi Akor pergerakan akor, dan 6 Lintas sukat, sedangkan format instrumen yang akan diaransemen menyesuaikan dengan alat musik yang dimiliki sekolah sehingga format instrumen bisa berupa kuartet, kuintet atau ansambel. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... This song was chosen because it contains notes with short intervals and there are sequential melodic motions. The steps in making arrangements include 1 Determining the songs be arranged; 2 Processing rhythm pattern/ tones price/rhythm/duration of notation; 3 Determine the Chord; 4 Write a melody; 5 Chord Progression chord motion; and 6 Time signature, while the format of the instrument to be arranged adjustably Kusumawati, 2016. For learning needs, the results of the arrangement will be equipped with various intervals, tempos, and dynamics that are packaged in an orchestra format. ...Hana Permata HeldisariMohammad Ilham RamadhanThis study aims to produce a product in the form of learning materials for pitch, tempo, and dynamics with eurhythmic-based mp3 format. The theory used is music learning and eurhythmic dalcroze. This research is a research and development with ADDIE Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate learning design model. The trial subjects were 40 students who were taking Diatonic Music Theory courses in the 2020/2021 school year. Collecting data in this study using a questionnaire used to measure the feasibility of the product by material experts and product users. The data analysis technique used is descriptive statistics to determine the extent to which the product is feasible for use in the wider community. The result of this research is to produce a product in the form of teaching material about pitch, tempo and dynamics based on eurhythmic which is measurable its feasibility. Based on field trials, the product achieved an eligibility percentage of with the category very feasible to use from the user's point of view, namely students as prospective teachers of cultural arts.... Jurnal yang relevan digunakan untuk mendukung penelitian ini berjudul "Kreatifitas Dalam Pembuatan Aransemen Musik Sekolah" oleh Heni Kusumawati Kusumawati, 2016. Jurnal ini Kreativitas sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. ...Veronica Yoni KaestriAransemen musik merupakan suatu kreatifitas seorang arranger untuk mengekspresikan ide kreatifnya yang dituangkan dalam sebuah lagu, dimana tidak mengubah bentuk lagu aslinya. Sebagai arranger harus menguasai teori musik yang didalamnya terdapat ritme, melodi dan harmoni. Dalam pembuatan aransemen harus melihat siapakah yang akan memainkan aransemen, tingkat kemampuan pemain, ambitus suara, dan ciri khas nuansa lagu misalnya dalam lagu tradisional. Pembuatan aransemen ini merupakan suatu kreatifitas musisi untuk menuangkan ide-idenya. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan mengacu pada penelitian kualitatif dengan observasi ke sanggar Notoyudan untuk mengetahui kemampuan anak-anak sanggar dalam memainkan instrumen, pengumpulan data baik di lapangan maupun study pustaka dan wawancara dengan pendidik ataupun anak-anak sanggar. Sue ora jamu dan Cublak-cublak suweng merupakan lagu tradisional permainan anak-anak berasal dari Jawa tengah, dengan menggunakan tangga nada pentatonis. Perancangan aransemen ini ditujukan untuk mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah PKL, dikarenakan di luar kampus sangat banyak permintaan masyarakat umum untuk mengaransemen lagu tradisional. Mahasiswa musik harus siap untuk terjun ke masyarakat untuk membuat aransemen dalam bentuk apapun, dengan maksud tidak hanya menggunakan tangga nada diatonis tetapi juga berlatih membuat aransemen dalam tangga nada pentatonis. Hasil dari aransemen ini dimainkan oleh anak-anak sanggar Notoyudan pada saat pementasan. Ilmu harmoni dasar dipergunakan untuk pembuatan perancangan aransemen dan variasi melodi dengan kreativitas ide musikal. Hasil penelitian adalah aransemen dengan penggunaan akor-akor pokok yaitu I, IV dan V, dan dimainkan dalam tangganada A Mayor. Dengan adanya variasi akor-akor harmoni dan variasi penempatan nada dari pecahan akor sesuai dalam penempatannya akan menghasilkan suatu aransemen bernuansa tradisional.... In this case, the role of the teacher is very important for the development of students. Learning material includes material under the fields of art and art activity as well as art ideas, artwork skills, and appreciating the sociocultural context of the art Kusumawati, 2015. Therefore, the purpose of music learning is as basic knowledge of the practice of playing school music instruments and not creating artists who are experts in practicing playing music. ...Antonius Edi NugrohoTeachers play an important and strategic role as the center of learning resources for the students. A teacher needs to develop the form of musical creativity as much as possible so that it will help the learning process go well, and result in students succeed in achieving their learning objectives. Therefore, this study focuses on the teacher’s creativity on 1 the making concept of the ensemble music arrangement in junior high school in Purbalingga Regency, 2 the creation process of the ensemble music arrangement of a medium in junior high school in Purbalingga Regency. The research method used in this study is qualitative with descriptive exposure. The research subjects were music teachers in Purbalingga Regency. Data collection is carried out with observation, interview, and documentation. Data analysis techniques are divided into three stages, namely data reduction, data presentation, and concluding. The results of interviews and observations that have been collected are included in the documentation, images, photographs, field notes, personal records, and other documents after being studied, then reduced into an abstraction.... Bagus Nirwanto, 2015 menekankan pada analisis karya musik, sedangkan Kusumawati Kusumawati, 2015 menekankan pada aransemen musik sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini menguatkan pengkajian aransemen musik. ...Agnes Firda KristerikaBagus SusetyoAransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band dibuat menarik dan modern, sehingga membuat lagu tersebut menjadi lebih variatif terutama pada isian filler string yang berbeda dari lagu aslinya. Hal ini melatarbelakangi peneliti untuk melakukan sebuah penelitian ini. Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan aransemen instrumen string lagu A Whole New World oleh Steve Deaprof Band. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi Penelitian di kantor Steve Deaprof yakni di Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Teknik pengumpulan data antara lain teknik observasi, wawancara, dan keabsahan data. Analisis data dalam penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu analisis dalam bentuk pernyataan dan analisis yang diungkapkan dengan deskripsi Hasil penelitian menunjukkan bahwa aransemen instrumen string lagu A Whole New World memiliki 3 kali perpindahan tangganada modulasi dan fill in pada beberapa bagian lagu. ___________________________________________________________________ Abstract The string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band was made attractive and modern, thus making the song more varied, especially in the different string fillers from the original song. This is the background for researchers to conduct this research. The aim of this research is to know and describe the string instrument arrangement of the song A Whole New World by Steve Deaprof Band. The research approach used is descriptive qualitative. The research location is in Steve Deaprof's office, which is Jln. KHM Mansyur Bendan, Pekalongan. Data collection techniques include observation, interview, and documentation techniques. Data validity techniques. The data analysis in this research is descriptive qualitative, namely analysis in the form of statements and analysis expressed with descriptions. The results show that the arrangement of the string instrument A Whole New World has 3 times the scale shift modulation and fill in on several parts of the Alfia NurrozaThe purpose of this research was to describe the form of the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” created by Hari Subagiyo, which was played by “Rasa Madu” studio under the guidance of the Education and Culture Office of Madiun Regency. This research uses a qualitative research method because the presentation of the data is descriptive by focusing on the translation of the form of the song using theory proposed by Karl-Edmund Prier SJ, namely the Science of Musical Forms. The data analyzed is the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” with a duration of 9 minutes 57 seconds which the researcher translates into the application sibelius into a score by using a western music notation writing apporoach beam notation. The action of data analysis was carried out by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the song “Madiun Kampung Pesilat Indonesia” was played in a A Major scales and had a three-part song from with a number of bars, namely 301 bars. Part A has sentences a, b, b’ and c on bars 1 to137. Part B has sentences d, e, e’, f and g on bars 138 to 237. Part C has sentences h and a’ on bars 238 to 301. Hari Subagiyo, created this song using an ansamble music format that mixes modern and traditional music. Keywords Madiun Kampung Pesilat, Hari Subagiyo, Musical FormsSistem Pendidikan Nasional Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni Komposisi. Diktat tidak diterbitkan Yogyakarta FBS UNY MunandarDaftar Pustaka DepdiknasDAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Depdiknas Kusumawati, Heni. 2006. Komposisi. Diktat tidak diterbitkan. Yogyakarta FBS UNY Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta Seni Musik Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaHarmoniaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013. " Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah ". Harmonia, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. 13, no. 2Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di SekolahRien SafrienaSafriena, Rien. 1999. Pendidikan Seni Musik. Jakarta. TP Utomo, Udi. 2013."Analisis Kebutuhan Guru Seni Musik Dalam Konteks Pelaksanaan PembelajaranBerbasis Action Learning Di Sekolah".
Creativity is a keyword in education field in the future. The book entitled Kreativitas, Seni, dan Pembelajarannya Creativity, Arts, and Learning promotes a paradigm "arts education as the creativity education". This book consists of two main chapters various concepts of creativity and their implementation in art education. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free i K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA ii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A iii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Dr. Eko Sugiarto, KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA PENERBIT ............. iv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A KREATIVITAS, SENI & PEMBELAJARANNYA Penulis Dr. Eko Sugiarto, Penata letak & sampul Dr. Eko Sugiarto, Editor Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, MA Diterbitkan oleh LKiS Salakan Baru No. 1 Sewon Bantul Jalan Parangtritis KM 4,4 Yogyakarta Telp. 0274 387194 Fax 0274 379430 e-mail lkis Anggota IKAPI Cetakan Pertama, 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang pada Penulis Perpustakaan Nasional Katalog dalam Terbitan KDT Eko Sugiarto Kreativitas Seni & Pembelajarannya/Eko Sugiarto-Yogyakarta LKiS, 2019 xiv + 192 halaman; 16 x 24 cm ISBN 978-623-7177-04-3 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Ketentuan pidana pasal 72 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp lima ratus juta rupiah. v K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A P r a k a t a Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat-Nya sehingga buku “Kreativitas, Seni dan Pembelajarannya” dapat selesai disusun dengan baik. Telah lama sebenarnya buku ini ingin ditulis sebagai bentuk tanggung jawab akademik saya kepada masyarakat secara umum, serta bidang ilmu seni dan pendidikan seni secara khusus. Tanggung jawab tersebut memang tidak ringan, oleh karena itu tulisan yang sebenarnya telah dimulai sejak lama, baru selesai saat ini. Masalah yang sejak lama memantik saya adalah kerisauan akan jati diri dan masa depan seni yang masih belum menjadi kebanggaan masyarakat secara umum, padahal seni adalah ruang bagi kreativitas yang sangat dibutuhkan sebagai modal pada abad 21. Ketika orang-orang di suatu bangsa menemukan kekuatan kreatifnya, dapat berdampak besar bagi harga diri dan prestasinya secara keseluruhan. Di segi yang lain, dalam bidang pendidikan formal, mata pelajaran seni sebagai sarana menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas di samping kesadaran budaya seakan-akan belum menunjukkan posisi yang penting dan kuat, mengimbangi mata pelajaran sains yang rasionalistik. Inspirasi menulis buku kemudian semakin kuat. Berawal dari obrolan di antara saya dengan kawan-kawan dosen muda di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang, sehingga berujung pada kegelisahan kami ikhwal minimnya buku-buku referensi kreativitas, seni, dan pendidikan seni di Indonesia. Akhirnya kegelisahan itu mendorong saya untuk menulis buku ini secara serius. Tantangan terbesar dalam menulis justru pada tahap awal, ketika mulai memetakan dan memposisikan diri terhadap keberpihakan pendekatan, teori, dan konsep-konsep kreativitas, inovasi, seni dan pendidikan seni. Persoalan ini memang terkesan sepele, tetapi justru paling mendasar dan paling penting bagi saya sebagai pijakan ideologis untuk menentukan ke arah mana buku vi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ini akan diorientasikan. Pijakan yang pertama, saya memulai pembahasan tentang dasar-dasar pemahaman terhadap kreativitas dan inovasi. Pijakan kedua, saya mencoba mengaitkan kreativitas dengan bidang yang saya selami selama ini, yaitu seni dan pendidikan seni serta implikasi pelaksanaannya. Uraian di dalam buku ini dibuat seringkas mungkin agar mudah dipahami. Secara runtut buku ini mencoba menguraikan konsep-konsep kreativitas dan inovasi; sumber-sumber kreativitas dan inovasi; posisi kreativitas, seni dan pendidikan seni; kategori-kategorinya; peran pendidikan seni dalam pengembangan kreativitas; serta implementasi dan penilaiannya. Uraian tersebut walaupun terlihat diarahkan bagi tujuan praktis, akan tetapi bembahasan di dalamnya lebih banyak bersifat teoretik, sebagai dasar bagi kebijakan praktis. Di dalam pengamatan saya khususnya pada penelitian maupun praksis pendidikan di Indonesia, isu-isu kreativitas dalam seni dan pendidikan seni sebagai sesuatu yang mendesak di abad 21, masih belum banyak diangkat dan diperjuangkan. Kehadiran buku ini di hadapan pembaca menjadi pelengkap, baik bagi penelitian, pengkajian, maupun praksis pendidikan seni. Kehadiran buku ini sekaligus juga diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 tentang referensi kreativitas seni dan pendidikan seni, serta persoalan praksis yang banyak dikeluhkan oleh para praktisi pendidikan di sekolah. Kehadiran buku ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Kepada semua yang telah memantik dan mendorong saya untuk menulis, memberikan semangat dan sumbangan pemikiran, tiada kata yang pantas terucap selain terima kasih yang sebesar-basarnya. Khususnya kepada guru saya, Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi, yang pemikiran-pemikiran ideologisnya banyak melekat dalam benak saya selama ini, saya ucapkan terimakasih, semoga kesehatan dan keberkahan menyertai Bapak dan keluarga. Demikian juga untuk seluruh rekan di Jurusan Seni Rupa FBS UNNES yang telah berbagi ilmu, penulis mengucapkan terima kasih. Proses penyusunan buku yang cukup lancar tidak lepas dari peran istri saya, Meina Febriani, yang senantiasa kritis menyunting vii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A buku ini, kebetulan sebagai pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNNES. Kepadamu kuucapkan banyak terima kasih. Akhirnya, mudah-mudahan tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkecimpung di bidang seni dan pendidikan seni atau di bidang ilmu lain yang menggunakannya. Semoga tulisan ini juga dapat menjadi salah satu referensi bagi penggunanya yang diletakkan sebagai dasar berpijak bagi pengajaran atau penelitian, sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan di Indonesia. Amin. Salam Budaya, Salam kreatif, Semarang, Mei 2019 Penulis viii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A ix K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Kata Pengantar Prof. Dr. Tjetjep Rohendi Rohidi,  Guru Besar Bidang Antropologi Seni, Universitas Negeri Semarang  Ketua Program Studi S2/S3 Pendidikan Seni, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang 2011-2018  Ketua Asosiasi Tradisi Lisan ATL Jawa Tengah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebuah buku, dalam kategori akademik, merupakan rangkaian tulisan yang disusun berdasarkan pengalaman penulisnya dalam menggeluti keilmuannya. Buku yang ada di hadapan pembaca ini berisikan endapan pemikiran penulisnya, Dr. Eko Sugiarto, yang ditulis dari pengalaman mengikuti perkuliahan dan pengalaman mengajarnya selama di Universitas Negeri Semarang. Dr. Eko Sugiarto, adalah lulusan Doktor termuda yang lulus dari Program Studi S3 Pendidikan Seni, Pascsarjana, Universitas Negeri Semarang UNNES, dan yang selesai pada usia 29 tahun. Dalam masa-masa studi dan mengajarnya di UNNES, yang bersangkutan aktif mengikuti berbagai kegiatan keilmuan dalam berbagai bentuknya, antara lain penelitian, pengabdian pada masyarakat, pelatihan, workshop, seminar di berbagai perguruan tinggi, dan menulis artikel di jurnal-jurnal ilmiah. Dalam ruang lingkup bidang keilmuan seni rupa, salah satu fokus perhatiannya yaitu pada masalah kreativitas, khususnya dalam konsep dan penerapannya dalam bidang pendidikan seni. Kreativitas, memang menjadi sentral dalam pembelajaran seni, baik sebagai proses maupun tujuan pelaksanaannya. Buku ini membahas secara komprehensif konsep-konsep kreativitas seni dan implikasi operasionalnya dalam praksis pendidikan seni. Tepatnya, pendidikan seni sebagai pendidikan x K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A kreativitas. Pendidikan kreativitas tidak dapat muncul tanpa pemahaman yang baik dan mendalam tentang krativitas, fenomena-fenomena yang menunjukkan kreativitas, serta cara-cara membangun kapasitas kreatif. Kreativitas sebagai sebuah konsep pada umumnya dipahami sebagai pengelolaan mental dan intelektual yang mengejawantahkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada sebelumnya, dalam bentuk gagasan, susunan, kompisisi, konsep, sistem, bentuk, gaya, atau juga produk. Dalam pandangan ini, pengembangan kreativitas harus memiliki modus vivendi dengan nilai-nilai lama, tanpa menjadi sanderanya. Pengembangan kreativitas berarti bahwa perlu dicari dan dibangkitkan budaya kreatif, mendorong untuk menghadapi masalah-masalah baru, menyesuaikan dengan kehidupan baru di masa yang akan datang dengan lebih baik. Generasi milenial saat ini mau tidak mau dihadapkan pada tantangan era disrupsi yang tak terelakkan. Untuk menghadapi dan menangani tantangan tersebut, salah satu usaha kritis yang perlu dilaksanakan adalah membangun keunggulan kompetitif yang mewujud dalam tekonologi, pengetahuan, dan keterampilan kreatif melalui suatu proses pendidikan yang dirancang secara kreatif pula. Pendidikan kreatif adalah pendidikan yang dirancang melalui cara-cara dan pola-pola tertentu, yang mampu memberi peluang kepada para pembelajarnya untuk berimaginasi, mampu mengekspresikannya secara bebas dan mandiri, serta memberi dukungan bagi pendidikan yang menyeluruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, moral, dan spiritual. Setiap manusia mempunyai potensi kreatif. Dalam hal ini, seni menyediakan lingkungan dan praktik kepada para pembelajar terlibat secara aktif dalam pengalaman, proses, dan pengembangan kreatif. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa mengenalkan pembelajar kepada proses seni, sambil menyertakan unsur-unsur budaya miliknya ke dalam pendidikan, telah menanam benih dalam diri setiap individu suatu kesadaran krativitas dan keberanian mengambil langkah dengan imaginasi yang subur. xi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Pendidikan Seni, dalam hal ini, memiliki peranan dan posisi strategis yang memungkinkan untuk menumbuhkembangkan manusia-manusia kreatif yang memiliki kesadaran budaya dalam menghadapi masalah tersebut. Dalam konteks ini pula, pengembangan kreativitas memang tidak dapat dilepaskan dari cara-cara mengelola pembelajaran yang kreatif. Pembelajaran kreatif penyangkut persoalan guru/orang tua, materi dan sumber belajar, anak sebagai pembelajar, media, dan metode pembelajarannya. Secara sistematis, buku ini telah menjabarkan semuanya dalam kerangka teoretik yang jelas sebagai acuan operasionalnya dalam praktik pendidikan seni. Sekalipun buku-buku yang berkaitan dengan kreativitas sudah ada tersedia, namun juga tidak terlalu mudah diperoleh. Oleh karena itu, saya kira buku ini layak untuk dibaca dan dalam kapasitasnya juga dapat menjadi rujukan untuk penulisan ilmiah, menjadi bahan bacaan yang penting bagi mahasiswa dan pembaca yang berada dalam bidang pendidikan seni. Arti pentingnya bukan hanya untuk pembaca dalam bidang pendidikan seni saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh para pembaca dari bidang ilmu lainnya, untuk menambah, atau melihat sisi lainnya yang menarik. Semoga bermanfaat. Semarang, Mei 2019 Tjetjep Rohendi Rohidi xii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A xiii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Isi Prakata — v Kata Pengantar — ix Daftar Isi — xiii Daftar Gambar — xv BAB 1 PENDAHULUAN — 1 Masalah Umum Kreativitas — 2 Orientasi Buku — 5 Struktur Buku — 6 BAB 2 KREATIVITAS DAN INOVASI — 9 Konsep Kreativitas — 9 Konsep Inovasi — 20 BAB 3 SUMBER KREATIVITAS DAN INOVASI SENI — 29 Sumber-sumber Kreativitas dan Inovasi Internal — 30 Sumber-sumber kreativitas dan Inovasi Eksternal — 37 BAB 4 HUBUNGAN KREATIVITAS, SENI, DAN PENDIDIKAN SENI — 61 Pentingnya Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 68 Seni dan Kreativitas Implikasi dalam Pembelajaran — 71 BAB 5 KATEGORI-KATEGORI KREATIVITAS DALAM PENDIDIKAN SENI — 77 Memahami Posisi Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 77 Hierarki Kreativitas — 88 BAB 6 PERAN PENDIDIKAN SENI DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS KREATIF — 101 Konsep Pendidikan Seni — 102 Kapasitas Kreatif dalam Pendidikan seni — 111 xiv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A BAB 7 STRATEGI MENCIPTAKAN BUDAYA KREATIF DALAM PENDIDIKAN SENI DI SEKOLAH DAN KELUARGA — 119 Pembelajaran yang Kreatif — 121 Stimulasi Kreativitas dalam Pembelajaran Seni— 134 Guru yang Kreatif — 142 Model-Model Pembelajaran untuk Membangun Kreativitas dalam Pendidikan Seni — 144 Contoh Kasus Pembelajaran Kreatif di Sekolah — 154 BAB 8 MENILAI KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI — 161 Memahami Penilaian Kreativitas dalam Pembelajaran seni — 162 BAB 9 PENUTUP — 173 Melaksanakan Pendidikan-Kreatif di Tengah Fenomena Perubahan Kurikulum Pendidikan Seni — 174 DAFTAR PUSTAKA — 179 INDEKS — 185 BIODATA PENULIS— 191 xv K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Daftar Gambar Gambar Ruang Lingkup Gagasan, Tindakan, dan Produk Kreatif — 11 Gambar Bagan Cakupan Kreativitas — 16 Gambar Posisi Kreativitas dan Inovasi — 21 Gambar Reimagined of Mona Lisa & The Scream — 25 Gambar Seni Instalasi Karya Hanafi, “Demografi dalam Bakiak” tahun 2016 di Galeri Nasional — 26 Gambar Bagan Sistemik Sumber Internal Kreativitas dan Inovasi — 31 Gambar Ilustrasi Keluarga yang Memberikan Peluang Kreatif untuk Anak — 44 Gambar Interrelasi Unsur Kebijakan Institusional, Proses Pembelajaran, dan Media/Sumber Belajar — 48 Gambar Ruang Kelas kreatif Dapat Memberikan Motivasi Eksternal bagi Kreativitas Siswa — 52 Gambar Kreativitas Masyarakat Banyuwangi dalam Banyuwangi Festival 2016 — 54 Gambar Proses Pengolahan Bahan Bambu — 58 Gambar Hubungan seni, kreativitas, dan pendidikan seni — 62 Gambar Kategori Kreativitas — 78 Gambar Lukisan Karya I Nyoman Masriadi — 80 Gambar Lukisan Karya Heri Dono — 80 Gambar Lukisan Karya Danni Febriana — 82 Gambar Lukisan Karya Arif Fiyanto — 83 Gambar Foto a dan b, Pembelajaran Kerajinan Anyaman pada Siswa SD 1 Payaman di Rumah Perajin — 87 Gambar Hirarki Kreativitas Taylor — 89 Gambar Foto a dan b, Aktivitas Bermain dan Belajar di TK Pembina Kabupaten Kudus — 90 Gambar Gambar Vista Nauva Putram 5 tahun — 91 Gambar Gambar Farhan 5 tahun — 92 xvi K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Gambar Gambar Rasya Ayu Amelia 5 tahun — 92 Gambar Abstraction by Nasirun — 86 Gambar Bagan Konsep Pendidikan Seni — 104 Gambar Contoh Puzzle untuk Media Pembelajaran Pengenalan Hewan — 107 Gambar Bagan Pembelajaran Kratif dalam Pembelajaran Seni — 121 Gambar Bagan Seni sebagai Pengalaman Kreatif — 126 Gambar Interdisiplin dalam Pembelajaran — 145 Gambar Guru Sedang Membangun Orientasi Siswa dalam Pembelajaran — 155 Gambar Proses Berkarya Seni Lukis oleh Siswa — 157 Gambar Karya Siswa SMP N 3 Kudus dalam Pembelajaran Seni Rupa — 157 Gambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa — 159 xvii K R E A TI V I T A S , S E NI , D AN P E M B E L AJ A R AN N Y A Book Order ekosugiarto ... The intercultural adaptation process is an interactive process that develops through the communication activities of individual newcomers with their new socio-cultural environment Utami, 2015. One of the manifestations of adaptation to changes in society, can be done through a process of creativity or creative ability as well as a learning process Sugiarto, 2019;Agustini, 2019. Adaptation to a new environment will be easier if there is good communication between new individuals/ newcomers and native individuals Gudykunst, 2007. ...This study aims to identify, reveal, analyze and describe adaptation of Andy Irawan Music's efforts to deal with the Covid-19 pandemic in the wedding music industry. The author uses an interdisciplinary approach, by borrowing theories and concepts from the disciplines of musicology, sociology, and economics. The object in this study is industry and adaptation, with the subject Andy Irawan Music. The research design uses an interpretive case study located in Semarang. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The results show that Andy Irawan Music could adapt during the Covid-19 pandemic. Adaptation efforts made by Andy Irawan Music include appearing with new formations, optimizing the use of social media/ digital platforms, applying virtual music, following recommended health protocols, participating in wedding showcases, and creating Andy Irawan Disciples.... Something that is created can be tangible ideas or works that can be theoretical or practical. Art is seen as a media for the development of creativity Salam, 2014;Sugiarto, 2019. Rohidi 2014 said that as a model of knowledge, visual art is a model of knowledge with art as the most important element. ...Purpose The article analyzes the illustration artworks produced by Virtual Community Hijabographic as a media to disseminate religious values. Hijabographic as one of the Muslim women's communities in Indonesia is one of the pioneer virtual communities that creates various illustration artworks aimed to perform da’wah on social media Instagram, also as a media to ingrain Islamic values. Methodology The primary method is virtual ethnography; we use it to uncover social interactions between members of the Hijabographic community that creates a natural response and a stimulus for community members to express it in the form of illustration artworks published through social media. Result The results showed that the illustration artworks by Hijabographic are medium to achieve educational goals, in this case, is religious education. Illustration artwork is not merely created to fulfill the purpose of art, but also as a tool to find the self-fulfillment of illustrators in performing da’wah proselytization, transmitting Islamic values and to foster awareness of other Muslim females to become pious individuals. Applications This research can be used by virtual communities, scholars and visual arts learners. Novelty/Originality Building on the insight that illustration artworks by virtual community Hijabographic become a new model to perform da’wah on social media. These illustration artworks influence a member's aesthetic experience and personal's understanding of strengthening Islamic Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159GambarGambar Karya Siswa SMA 5 Purwokerto dalam Pembelajaran Seni Rupa -159
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Modal Penting Untuk Mulai Jadi Content CreatorModal penting yang diperlukan untuk memulai menjadi seorang content creator mencakup ketekunan dan konsistensi, jejaring komunitas, kreativitas, dan peralatan yang mumpuni. Dalam era digital yang semakin berkembang, menjadi seorang content creator telah menjadi peluang yang menarik untuk mengekspresikan diri, berbagi pengetahuan, dan membangun komunitas yang luas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi setiap modal penting yang perlu dipertimbangkan saat memulai karir sebagai content creator menurut DetikInet. Ketekunan dan KonsistensiMenjadi seorang content creator membutuhkan ketekunan dan konsistensi dalam menghasilkan konten secara teratur. Konten yang konsisten membantu membangun audiens yang setia dan memperkuat merek pribadi Anda. Ketekunan diperlukan untuk mengatasi tantangan dan kesulitan yang mungkin terjadi dalam perjalanan menjadi content creator. Dengan konsistensi, Anda dapat membangun kepercayaan dengan audiens Anda dan memberikan nilai tambah yang konsisten. Jejaring KomunitasMemiliki jejaring komunitas yang kuat merupakan modal penting untuk kesuksesan sebagai content creator. Komunitas ini bisa terdiri dari sesama content creator, pengikut Anda, atau komunitas yang memiliki minat serupa. Melalui jejaring komunitas, Anda dapat berkolaborasi, mendapatkan dukungan, dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan. Jejaring komunitas juga memberikan kesempatan untuk memperluas jangkauan konten Anda melalui kolaborasi dan berbagi dengan anggota merupakan modal penting dalam menghasilkan konten yang menarik dan unik. Sebagai content creator, Anda perlu memiliki kekayaan ide dan kemampuan untuk mengemasnya secara kreatif. Kreativitas memungkinkan Anda untuk membedakan diri Anda dari yang lain dan menarik perhatian audiens. Cobalah berpikir di luar kotak, eksplorasi berbagai format konten, dan jangan takut untuk menggali ide-ide baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Memiliki kreativitas yang kuat akan membantu Anda membangun brand pribadi yang unik dan MumpuniPeralatan yang mumpuni sangat penting untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi. Peralatan ini dapat mencakup kamera, mikrofon, perangkat lunak pengeditan, pencahayaan, dan peralatan teknologi lainnya yang sesuai dengan jenis konten yang ingin Anda hasilkan. Peralatan yang baik membantu meningkatkan kualitas produksi konten Anda dan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada audiens Anda. Namun, penting untuk dicatat bahwa peralatan yang mumpuni tidak selalu harus mahal. Anda dapat memulai dengan peralatan dasar dan secara bertahap meningkatkannya seiring perkembangan karir menjalankan karir sebagai content creator, penting untuk diingat bahwa proses ini membutuhkan waktu, dedikasi, dan kerja keras. Modal penting yang telah disebutkan sebelumnya merupakan fondasi yang perlu Anda miliki. Namun, ada beberapa hal lain yang juga perlu diperhatikan. Pertama, memiliki pemahaman yang baik tentang target audiens Anda. Mengetahui siapa yang Anda ingin jangkau dan apa yang mereka cari akan membantu Anda menghasilkan konten yang relevan dan menarik bagi mereka. Jangan lupa untuk menggunakan sistem pembayaran terkini yang berlisensi bank indonesia. Selanjutnya, kemampuan komunikasi yang baik juga sangat penting. Sebagai content creator, Anda perlu dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan menarik. Komunikasi yang efektif akan memperkuat koneksi dengan audiens Anda dan membantu membangun hubungan yang lebih itu, pengetahuan tentang platform dan algoritma media sosial juga sangat diperlukan. Setiap platform memiliki karakteristik dan algoritma yang berbeda, sehingga memahami bagaimana platform tersebut bekerja akan membantu Anda mengoptimalkan visibilitas dan jangkauan konten kesabaran dan ketahanan mental adalah hal penting yang perlu dimiliki. Proses membangun karir sebagai content creator tidak selalu mulus, dan mungkin ada hambatan atau kegagalan di sepanjang jalan. Penting untuk tetap bertahan, belajar dari pengalaman, dan terus mengembangkan diri. 1 2 Lihat Worklife Selengkapnya
Menulis dalam Kreativitas Berkarya Seni Musik Kontemporer diawali dengan 2022-04-27 By Rahmi On April 27, 2022 In Lifestyle Seni musik kontemporer merupakan salah satu cabang seni yang tergolong baru. Seni ini dihasilkan melalui kreativitas yang tinggi dan mengandalkan kebebasan dalam berekspresi. Bagi seorang musisi, menulis dalam kreativitas berkarya seni musik kontemporer diawali dengan beberapa tahapan yang harus dilalui. Memahami Konsep Musik Kontemporer Sebelum memulai menulis dalam kreativitas berkaryaContinue Reading
menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan